Saturday, February 28, 2009

she walks!

senangnya hatikuuu... hari ini Esha bikin debut show jalan-nya! :)
jumat malam, sebelum tidur, dia sempat jalan bolak-balik di kasur (dan salto dua kali!) tapi jalannya cuma selangkah-dua langkah. besoknya (hari ini) dia males makan, maunya cuma ngemil. malamnya, waktu sedang makan, tiba-tiba dia berdiri dan melangkah ke arah TV. saya dan ayahnya ber-'horeee! horeee!' buat memompa semangat dan percaya dirinya. wih, langsung dia jalan lagi. kali itu hampir melintasi tikar. dan dia jalan lagi dan lagi... kesana kesini... (sayangnya waktu itu tidak ada kamera stand-by. waktu sudah ada, dia keburu capek dan malas jalan-jalan lagi. besok deh kita rekam aksi-nya.)

huahh... lega. kekuatiran saya tidak beralasan lagi sekarang. terharu juga liat dia jalan-jalan begitu. apalagi kalau dia menuju saya. begitu sampai, langsung saya peluk-peluk dan cium-cium. anggap saja cemilan-cemilan hari ini adalah reward buat dia :)

Wednesday, February 25, 2009

almost famous :D

Tuesday, February 24, 2009

lollipop!

sehari sesudah ulangtahunnya yang ke-1, Esha masih jadi birthday girl - dan berarti punya hak-hak istimewa. salah satunya; makan loli. yay! sekali seumur hidupnya dia menikmati loli rasa cola. bener-bener diresapi. cuma 10 menit, sesudah itu saya ambil (jangan tanya apa dia nangis atau nggak :p)

nanti kita suckthelolly lagi ya, Sha. tapi kalau maem-nya pinter :)

Monday, February 23, 2009

mirip siapa?


hahaha... lucu juga ya?
dari jaman pacaran dulu, saya dan ayahnya Esha selalu dikira kakak-adik. dan waktu kawinan, bapak saya dikira berdiri di sisi yang salah karena disangka bapak dari pihak laki-laki. wahahaha... begitulah, kami adalah keluarga mono-face.

it's a fair result, karna apalah artinya 3%? hehehe.

hmm... apa ya yang mirip? senyum kami?

Saturday, February 21, 2009

konjungtivitis

minggu ini adalah minggu konjungtivitis alias sakit mata. hampir seperti flu, virusnya gampang sekali pindah tempat. beterbangan di udara dan menempel dimana-mana. jadi hampir semua orang di rumah kena wabahnya.

tentunya, Esha juga kena.

tanda-tandanya; mata merah berair, bengkak, dan kelihatan memar di sekitar mata. seperti habis menangis berjam-jam. tapi dia gak rewel. matanya juga gak dikucek-kucek. sorenya ke dokter dan dikasih tetes mata Xitrol. sebenarnya siangnya saya sempat baca di forum tentang tetes mata yang satu itu. katanya terlalu berat buat mata anak-anak (ada antibiotik dan steroid-nya), kalau memang keluhannya cuma konjungtivitis. tapi untuk hari itu saya memilih untuk lebih percaya dokter-nya Esha (dr. Ninik di RSI Surabaya ternyata menyenangkan :) ).

hari ini mata Esha udah pulih. ya masih ada sedikit sisa-sisa memar-nya, tapi jauh lebih baik. sekarang, saya yang masih harus menikmati ngilu di kelopak mata dan rasa gatal yang gak tahaaaannn pengen diucek.

Saturday, February 14, 2009

Esha si anak bawang

waktu masih anak-anak, sampai kelas 6 SD, saya selalu 'dikesampingkan' oleh teman-teman sepermainan. pertama, karena badan saya paling kecil. kedua, karena saya paling payah di games fisik. maka, dengan cara halus mereka menamakan saya "anak bawang", yang berarti pemain cadangan -atau kalaupun saya dilibatkan dalam permainan maka saya dapat banyak handicap dan pengecualian.

sekarang, Esha ada di posisi yang sama waktu dia main dengan sepupu-sepupunya yang juga perempuan. mereka sudah enam dan empat tahun. biasanya saya tidak ikut main kalau mereka sudah asik masak-masakan. paling cuma mengawasi (in case Esha makan sesuatu yang harusnya cuma pura-pura dimakan :D). dia yang belum tau dengan pasti esensi dari main masak-masakan bersama ya main sesuka hatinya. panci-panci yang sudah berisi 'sup' dituang, piring-piring yang sudah tertata rapi diaduk-aduk.. dan dia berubah jadi destroyer kecil di 'dapur dan ruang makan' mereka. maka kakak-kakaknya akan menyisihkan satu piring, satu sendok, satu panci untuk Esha dan membiarkannya bermain di sisi yang lain. atau mereka berhenti bermain karena semua sudah jadi berantakan dan tidak menyenangkan lagi. dia yang tidak sadar sudah merusak mood pretend play hari itu cuma menatap heran ketika ditinggalkan. it breaks my heart, tapi saya tau itu satu dari sekian banyak pembelajaran buat Esha. sebisa mungkin saya kasih dia penjelasan (meskipun mungkin masih belum klik dengan nalar dia).

saya tidak akan jadi body guard yang menyuruh semua anak untuk berbaik hati dan menyesuaikan cara mereka dengan ritme Esha. life is not a bed of roses, dan dia harus belajar itu. nanti dia akan bertemu dengan lingkungan sosial yang lebih luas, lebih banyak tipe teman, dan dia harus belajar untuk blend in, untuk menyesuaikan diri, dan tidak memaksakan kehendak. selama bukan kasus bullying, saya akan berusaha untuk tidak overprotective.

Thursday, February 12, 2009

thought of the day

i'm not ever going to let my Esha grow as a girl who wouldn't take 'NO' for an answer

and there's no bargain to it

Wednesday, February 11, 2009

artikel hari ini

seorang teman mem-post foto-foto terbaru anaknya yang usianya satu bulan lebih tua dari Esha. dia kelihatan sudah fasih sekali berjalan. kekuatiran saya mulai menggerayangi; apa Esha bermasalah, ya? kemarin sore dia sudah berjalan hanya dengan satu tangan dipegangi, terus dia jadi terlalu semangat dan mulai berlari. waktu dilepas, dia cuma sampai dua langkah, lalu jatuh.

jadi tadi saya googling cari-cari artikel tentang anak belajar jalan, dan saya menemukan satu artikel yang sangat positif, menyemangati, dan relieving:

di situs ibu dan anak

moms yang juga punya kekuatiran sama dengan saya, jangan patah semangat atau jadi terlalu takut. si kecil pasti akan mengejutkan kita dengan langkah-langkah awalnya nanti :)

Monday, February 9, 2009

what's on the menu?

jaman dulu katanya bayi dikasih nasi campur pisang untuk makan sehari-hari supaya berat badannya cepet naik. sekarang masih ada gak ya ibu-ibu yang kasih menu itu untuk anaknya? atau, ada gak ya bayi yang masih mau makan campuran itu? peraturan konservatif yang mungkin masih berlaku di banyak keluarga indonesia adalah; kalau belum makan nasi, berarti belum makan. padahal, sekarang, sudah ada banyak sekali pengganti nasi yang sama kandungan gizinya. tapi... buat beberapa orang mungkin susah mengganti kebiasaan itu.

buat Esha, agak sulit menentukan apa yang dia suka. karena makan sudah bukan lagi sekedar kewajiban buat dia, tapi sesuatu yang harus tampil sesuai suasana hatinya. kadang-kadang dia cuma mau bubur bayi instan, lain hari mau nasi dan lauk-pauknya, besoknya cuma mau roti. buat saya, bukan masalah dia makan apa, selama gizinya mencukupi (kembali lagi ke soal jadi orangtua yang tricky). tapi kadang-kadang neneknya beda pendapat. buat beliau, nasi adalah menu wajib. buat saya, lebih baik Esha makan bubur bayi instan daripada cuma nasi dengan kuah sop - misalnya. mealtime jadi menegangkan saat perbedaan pendapat itu muncul.

di awal perkenalan Esha dengan nasi, apapun campurannya bukan masalah (menu favorit dia adalah nasi lembek dan sop sayuran diblender). sekarang dia malas makan nasi yang nyemek-nyemek gitu. maunya yang pasti; nasi atau bubur sekalian. tapi saya harus coba lagi, karena kadang-kadang dia tanpa sadar kangen makanan lama, dan waktu dikasih lagi, makannya lahap.

sampai sekarang, giginya yang jelas tumbuh baru lima. memang agak lambat untuk usianya. jadi pilihan makanannya masih terbatas. mungkin nanti kalau giginya sudah lebih banyak, saya bisa buatkan variasi menu yang lebih luas buat dia. sebenernya dia mau makan apa aja, tapi cepet bosen sama rasanya. baru lima suap, berenti. yang akhir-akhir ini dia biasanya mau makan sampai habis tuh bubur ayam dan cerelac ayam.


untuk moms yang juga setia sama cerelac, ada resep-resep praktis dan menarik di:
menu ibu cemerlang

selamat mencoba! :)

Sunday, February 8, 2009

ayo berlatih

Esha termasuk anak yang terampil dengan jari-jari kecilnya. dia bisa memasang tutup ballpoint dengan benar, memencet tuts handphone, memutar kenop volume, menyisir rambut, dan sebagainya. tapi dia agak pelan di progress berjalan. dia sudah bisa berdiri sendiri, tapi masih belum berani untuk melangkah. yang menyenangkan, Esha anak perempuan yang telaten. dia selalu mencoba lagi dan lagi sampai bisa. pada saatnya dia lancar berjalan nanti, saya harus selalu ingat untuk memakaikan sepatu berbunyi atau dia akan hilang karna pasti akan langsung nekat untuk berlari dan main petak umpet.

dulu waktu dia pertama kali belajar konsep perbedaan level lantai, butuh waktu untuk berani turun ke lantai yang lebih rendah. waktu itu dia duduk, menurunkan kaki kirinya dulu, lalu menyamping menurunkan pantatnya, baru kemudian kaki kanannya. sekarang sih dia udah gak perlu liat-liat lagi kalau nemu tempat yang lebih rendah. sepeda-nya pun dipanjat. iya, dia suka naik ke sadelnya lalu berdiri. bikin saya jantungan.

Esha juga bisa mencomot camilan-camilan kecil dan makan sendiri dengan antengnya. makan dengan sendok pun sudah mulai lancar, meskipun pada akhirnya dia lebih suka mengaduk-aduk makanannya daripada memasukkan ke mulut.

Friday, February 6, 2009

waktu Esha sakit

semua orang tua pasti berharap anaknya selalu sehat, tapi sakit adalah sesuatu yang alami. gak bisa dihindari dan pasti akan terjadi. jadi, orang tua harus selalu siaga dan bisa mengantisipasi.


seumur hidupnya, Esha sudah dua kali sakit. dua-duanya flu, batuk-pilek. di riwayat kesehatannya, dia memang punya alergi; debu dan dingin. sama seperti ayah-ibunya. lendirnya akan jadi sangat produktif kalau kena alergen. karena dia lahir di bandung, yang notabene udaranya cenderung dingin, alerginya terpicu di bulan ke-3. tapi cepat reda. waktu pindah ke surabaya, sudah hilang acara hidung mampet-nya di pagi hari.

akhir bulan ke-9, dia ketularan flu dari ayahnya. itu pertama kalinya badannya demam. karena belum berpengalaman, saya panik dan kuatir. punya buku pegangan pun jadi percuma (saya kebetulan punya Baby Book-ya dr. Sears yang sebenarnya sangat handy dan menenangkan). buru-buru dibawa ke dokter, dan dia disarankan diuap buat bantu ngeluarin lendirnya.
sepuluh menit terapi, dia gak berenti nangis dan meronta-ronta. padahal dia punya tiga sesi lagi. tapi saya dan ayahnya gak tega, dan memutuskan untuk mencukupkannya disitu. akhirnya kami ajak Esha ke tempat pengobatan dengan seni pernafasan, dan Alhamdulillah tiga hari kemudian lendirnya sudah banyak berkurang. Esha cuma perlu banyak cahaya matahari pagi, doa, dan energi positif. apapun menyembuhkan kalau kita percaya. saya setuju dengan hypnotherapy; kasih anak kita kata-kata penyemangat, ucapan-ucapan positif, jangan bikin dia tambah down atau merasa makin gak enak saat dia sakit. karna semakin kita menyemangati dia untuk sembuh, kita juga jadi semakin kuat menghadapi masa sakit si anak.

kedua kalinya Esha kena flu di bulan ke-13, saya sudah tidak panik lagi. bahkan saya gak bawa dia ke dokter karena saya takut nanti dia cuma dikasih antibiotik dan disuruh terapi uap lagi. jadi di rumah saya angetin terus dada dan punggungnya, selalu sedot ingusnya (tentunya dia nangis, tapi saya harus tega. lebih baik 'jahat' jangka pendek daripada 'jahat' jangka panjang :p), dan kasih banyak air putih, makanan berkuah (meskipun dia susah sekali makannya).

saya ibu yang beruntung, karena Esha gak pernah rewel kalau sakit. paling kalau gak enak badan dia cuma minta ASI. iya, dia bener-bener tahan banting. sejak masih di dalam perut. tapi kasian juga liat ketegaran dia kadang-kadang. pengennya ya bilang, "ngeluh aja kalo sakit, nduk..." tapi apapun, saya bersyukur punya Esha. mwah mwah mwah!

moms, selalu kuat dan positif ya kalo anak lagi sakit. biar si kecil cepet sembuh :)

Thursday, February 5, 2009

makan yuk, Sha?

cerita klasik ibu-ibu: anaknya susah makan.

sama. Esha juga gitu. dari mulai dia dikenalin sama makanan pendamping ASI waktu umur 7 bulan sampe sekarang hampir 14 bulan, paling cuma 2 bulan aja dia lahap makannya. bulan ke-10 sampai 12, dia mau makan apa aja. sayur, karbohidrat, buah, susu... senangnyaaa. sesudah ulangtaun yang pertama, mulai mogok lagi. beratnya drop. saya bingung, kalut, dan udah stress duluan sebelum mulai nyuapin. tapi, sesudah baca-baca posting di beberapa forum parenting, saya agak tenang. ternyata, banyak ibu-ibu yang mengalami masalah yang sama, terutama memasuki umur 1 tahun.

alasannya, karena anak umur segitu sedang tumbuh ke-aku-annya. lagi pilih-pilih apa yang dia mau. jadi orangtuanya harus banyak sabar dan belajar untuk ajak si kecil bisa berkompromi. kalo dihubungin ke soal makan, ada yang bilang "kasih aja dulu apa yang dia lagi pengen makan." tapi saya lebih setuju sama ibu-ibu yang tricky; mendapatkan tujuannya tapi tanpa bikin si anak merasa sengsara (meskipun pada prakteknya jadi 'tricky' tidak segampang itu). kadang-kadang saya kehabisan stock sabar dan jadinya meledak, tapi begitu liat Esha langsung minta maaf dan pelukin dia. sekarang sih saya sudah lebih bisa menguasai diri. kalo Esha mulai geleng-geleng dan tutup rapat mulutnya, saya ngalah aja. sejam kemudian dia mau makan lagi, kok. dua hal yang saya tanam ke diri saya:
1. jangan maksa
2. jangan emosi dan marah-marah
nanti bisa bikin anaknya malah tambah gak mau makan.

sekarang sih, Esha udah lancar lagi makannya, sesudah dibuatin capcay kuah kemaren dan sembuh dari batuk yang bikin tenggorokannya gak enak buat nelen. Alhamdulillah.

benar, dan selalu benar, bahwa acara makan harus dibuat menyenangkan (tapi tanpa jadi berantakan, tentunya ;) )

Wednesday, February 4, 2009

big gift from a petite package


Saya hampir memasuki bulan ke-14 menjadi ibu, dan ini baru awal.

Ayesha lahir tanggal 19 Desember 2007, dengan berat 2,4 kg dan panjang 47 cm. Bayi yang kecil. Dia langsung masuk inkubator waktu itu, dan lima hari pertama sangat berat buat saya dan ayahnya karena kami cuma bisa menyentuh dia sekali sehari saat dia diperbolehkan keluar dari inkubator untuk minum ASI langsung. Sisanya, kami cuma bisa liat dia dari luar jendela kamar bayi sambil mengantar ASI perahan. Sedih.

Begitu dia pulang, sebanyak mungkin dia saya beri ASI dan pelukan. Box-nya selalu diterangi lampu kuning (in a way, lucu... seperti anak ayam). Alhamdulillah saya bisa kasih dia ASIX enam bulan dan selama itu juga kenaikan berat badan dan kesehatannya sangat menggembirakan.

Sekarang dia sudah mulai jadi gadis kecil. Tumbuh pintar dan aktif.
Mudah-mudahan saya bisa jadi pembimbing yang baik buat dia sampai akhir.

Selamat menikmati perjalanan Esha, ayah, dan ibu disini ya :)
Untuk parents yang lain, please kindly share ilmunya dengan kami :D

Cheers!

Before you were conceived I wanted you
Before you were born I loved you

Before you were here an hour I would die for you

This is the miracle of life.

[Maureen Hawkins]

Halaman-halaman Lain...

 

Blog Template by YummyLolly.com - RSS icons by ComingUpForAir