Saturday, August 11, 2012

Beda Tapi Sama



Akhir-akhir ini, beli baju atau sepatu buat Esha bikin kami banyak argumen. Dia anak perempuan yang picky dan punya selera sendiri. Apa yang saya pilihkan hampir selalu tidak cocok sama yang dia suka. Biasanya dia bilang, “Tsk. Esha gak suka banget baju ini.“ Saya -maunya- dia pake baju-baju simple yang tidak banyak detil aneh-aneh, sepatunya biasanya saya pilih yang model pantovel sol karet atau kanvas. Tapi, eeeeh... Esha lebih suka model beginian:

“Aduh, Sha...“ saya bilang, “Ini bisa bikin kamu kepelitek. Modelnya juga aneh.“ Tapi dia super ngotot. Kalau sudah A ya A sampai titik darah penghabisan. Akhirnya ya jadilah dia beli selop itu untuk kemudian tak-tok di dalam rumah.

Esha adalah gambaran masa lalu saya :p Dulu saya juga selalu berdebat sama ibu soal apa yang saya pakai. Ibu suka gadis rapi dan feminin, saya cenderung berantakan. Ibu berharap saya mau pakai jins baggy, saya pilih model cargo. Demikianlah. Harusnya saya bisa lebih mengerti Esha dan tidak stress saat belanja dengannya. Untung ayahnya bisa jadi penengah :D

Monday, June 11, 2012

Roseola Infantum


Pertengahan tahun sepertinya jadi titik rendah kesehatan Esha. Tahun lalu dia kena combo campak dan cacar, tahun ini giliran Roseola.

Minggu lalu, hari Selasa siang, tiba-tiba Esha demam waktu tidur siang. Saya temp, sampai 38°C. Tapi tidurnya nyenyak dan waktu bangun pun dia gak kelihatan sakit. Jadi saya biarkan tubuhnya berperang dulu sebelum saya kasih dia penurun panas. Makan tetap banyak, aktif seperti biasa. Malamnya panasnya makin tinggi (saya bersyukur Esha punya ambang demam yang tinggi jadi tubuhnya kuat melawan virus di suhu tinggi) jadi saya kompres dan kasih parasetamol. Alhamdulillah sebentar kemudian panasnya turun. Tapi sampai Kamis pagi demamnya naik-turun di kisaran 38-39,5°C. Sepanjang itu pula dia gak tampak sakit. Saya bersikeras untuk gak bawa dia ke dokter karena sebelum 72 jam hasil lab gak bisa dipakai untuk menegakkan diagnosa, lagipula Esha baik-baik saja. Dia cuma mengeluh matanya panas. Saya pikir itu karena dia demam saja.

Jum'at dia masuk sekolah lagi. Saya yakin dia sudah sembuh. Demamnya tidak kembali lagi. Dia cuma bilang perutnya agak kembung. Sabtu, pulang sekolah, matanya agak bengkak dan sorenya muncullah bercak-bercak merah persis campak di dada dan punggungnya. Langsunglah saya tau dia kena Roseola. Bercaknya bertahan dua hari. Menyebar ke leher dan muka tapi berangsur hilang.

Apa itu Roseola Infantum?

Ini penyakit yang sangat umum pada anak-anak. Disebabkan virus yang masih satu keluarga dengan herpes, campak, dan cacar. Tapi Roseola ini sangat ringan dan sebenarnya tidak perlu perawatan khusus (menjelaskan ciri khas-nya yang tidak memperlihatkan tanda sakit pada anak walau demamnya tinggi.) Umumnya menyerang anak umur 6 bulan sampai 3 tahun. Tapi bisa juga saat anak sudah masuk usia sekolah seperti Esha.

Penularannya lewat udara, liur, bersin,  batuk. Masa inkubasi-nya dua minggu.

Gejala awalnya adalah demam yang mendadak tinggi selama 2 sampai 3 hari. Pada kebanyakan kasus, pada fase ini anak tidak tampak sakit. Tapi bila daya tahan tubuhnya lemah mungkin menunjukkan tanda khas infeksi virus seperti meler, batuk, badan linu. Hanya sedikit anak yang sampai terkena kejang saat demam Roseola. Ini sebabnya fase demam harus diawasi dengan pemberian obat turun panas, kompres hangat, dan minum yang banyak. Saat terjadi demam ini pula masa penularan berlangsung.

Setelah tiga hari, demam berhenti. Kemudian muncullah bercak merah yang lebar dan pudar bila ditekan. Kadang timbul dan dikelilingi garis putih. Ini yang membedakan Roseola dari campak yang mengeluarkan bercak justru saat demam sedang tinggi. Bercak ini adalah saat virus sudah tidak aktif. Tidak ada lagi penularan. Umumnya bercak Roseola tidak mengganggu anak tapi bisa disertai gangguan pencernaan, nafsu makan menurun, dan mata bengkak.

Saat bercak muncul dan demam hilang, bila anak tetap aktif, dia sebetulnya sudah boleh keluar rumah atau bahkan masuk sekolah. Tapi orang-orang pasti freak out karena bercaknya lumayan tampak parah meskipun sebenarnya si anak sehat. Jangan panik karena paling lama cuma berlangsung tiga hari.

Anak yang sudah terinfeksi Roseola berarti sudah imun dan tidak akan terinfeksi lagi meskipun sedikit kasus menunjukkan pengulangan saat dewasa.

Jadi, moms, jangan panik duluan kalo anaknya demam. Kasih waktu untuk antibodinya melawan si kuman. Jangan buru-buru bawa ke dokter sebelum 72 jam (kalo gak mau dikasih antibiotik radang tenggorokan :p) dan kalau ternyata penjahatnya adalah virus, tidak ada obat -apalagi antibiotik- yang ampuh kecuali antibodi si anak sendiri yang harus di-boost lewat makanan, air putih, jus, vitamin c, dan istirahat.

Semoga bermanfaat ya, moms :)

Halaman-halaman Lain...

 

Blog Template by YummyLolly.com - RSS icons by ComingUpForAir