Saturday, August 11, 2012

Beda Tapi Sama



Akhir-akhir ini, beli baju atau sepatu buat Esha bikin kami banyak argumen. Dia anak perempuan yang picky dan punya selera sendiri. Apa yang saya pilihkan hampir selalu tidak cocok sama yang dia suka. Biasanya dia bilang, “Tsk. Esha gak suka banget baju ini.“ Saya -maunya- dia pake baju-baju simple yang tidak banyak detil aneh-aneh, sepatunya biasanya saya pilih yang model pantovel sol karet atau kanvas. Tapi, eeeeh... Esha lebih suka model beginian:

“Aduh, Sha...“ saya bilang, “Ini bisa bikin kamu kepelitek. Modelnya juga aneh.“ Tapi dia super ngotot. Kalau sudah A ya A sampai titik darah penghabisan. Akhirnya ya jadilah dia beli selop itu untuk kemudian tak-tok di dalam rumah.

Esha adalah gambaran masa lalu saya :p Dulu saya juga selalu berdebat sama ibu soal apa yang saya pakai. Ibu suka gadis rapi dan feminin, saya cenderung berantakan. Ibu berharap saya mau pakai jins baggy, saya pilih model cargo. Demikianlah. Harusnya saya bisa lebih mengerti Esha dan tidak stress saat belanja dengannya. Untung ayahnya bisa jadi penengah :D

0 comments:

Halaman-halaman Lain...

 

Blog Template by YummyLolly.com - RSS icons by ComingUpForAir