Friday, March 18, 2011

grafik menurun

Sejak awal semester dua ini, Esha gak semangat sekolah. Tiap pagi di hari-hari sekolah, dia hampir selalu rewel. Mulai dari susah bangun, susah mandi, dan beberapa kali bolos. Akhirnya kemarin dia bilang, "Bu, Esha belajar di rumah aja, ya." dan dia bilang gak suka lagi sekolah di Permata Hati.

Gurunya juga bilang bahwa akhir-akhir ini semangat Esha menurun dibanding awal sekolah dulu. Sementara teman-temannya yang dulu susah disuruh duduk diam sekarang mulai lebih tekun. Kemudian, gurunya akan kembali "menyalahkan" usia Esha yang jauh dibawah teman-teman sekelasnya yang jadi penyebab kurangnya kematangan emosinya. Saya sudah tidak mau panjang lebar menjelaskan lagi bahwa kalau di rumah dia baik-baik saja. Selalu semangat belajar, sudah mulai menulis alfabet dan angka, tidak bisa diam, cerewet. Saya juga tidak mau bilang, "Mungkin dia bosan disini, bu." Itu respon yang tidak menyenangkan buat pihak sekolah.

Pikiran ekstrem saya mulai menimbang-nimbang soal homeschooling. Tapi pasti akan banyak pihak yang tidak setuju. Mulai dari kakek-neneknya. Dan saya paling tidak suka berdebat. Jadi, sekarang, yang bisa saya lakukan hanya membuat Esha bertahan sampai masa sekolahnya di Permata Hati selesai tiga bulan lagi sambil mencari tempat belajar yang paling sesuai untuknya mulai awal Agustus nanti.

1 comments:

Anonymous said...

bu anis, biar saja esha belajar di rumah dulu dengan ibunya yg cerdas..sekolah adalah suatu komitmen serius yg esha akan jalani berbelas atau mungkin berpuluh tahun sampai umur dewasanya nanti..selagi ia masih dibawah usia wajib sekolah, biar dia menikmati waktunya bermain di rumah atau bermain sambil belajar dengan ibunya..

saya sendiri dulu tidak pernah mengenyam bangku TK, apalagi playgroup (walaupun demikian saya sudah bisa membaca di usia tiga tahun dgn bimbingan ibu saya dan keingintahuan saya sendiri utk bisa membaca komik di majalah bobo, bukan karena ibu saya memprogram pelajaran membaca) dan saya tidak mau memasukkan balita saya ke 'institusi' seperti sekolah sebelum waktu wajibnya.

anak akan mengalami kebosanan psikologis jika sudah dimasukkan ke suatu institusi dgn komitmen dan disiplin di usia yg terlalu muda..bisa jadi efeknya negatif nanti ketika usianya sudah memasuki masa wajib sekolah tp ia justru sudah bosan dan capek dgn institusi sekolah..

menurut hemat saya dan pengalaman pribadi saya, balita memang blm waktunya dimasukkan sekolah, apapun bentuknya..

Halaman-halaman Lain...

 

Blog Template by YummyLolly.com - RSS icons by ComingUpForAir