Friday, December 31, 2010

awal tahun keempat

Ayah punya resolusi.

Ibu punya rencana-rencana.

Esha juga punya yang baru untuk tahun depan :)
Saya akan memulai photo journal untuk Esha mulai tanggal 1 Januari besok. Kalau saya bisa memotret diri saya sendiri setiap hari selama satu tahun, saya pasti bisa melakukan hal yang sama -bahkan lebih baik- untuk menyimpan hari-hari gadis kecil saya selama 365 hari. Satu foto dan satu catatan setiap hari tentang kegiatan Esha.

photo journal ini akan saya post di: http://petiteayesha.tumblr.com
follow her if you feel like it :)

akhir tahun ketiga

Saya ingat saat pembagian rapor di SMP, kelas dua, wali kelas saya (yang notabene adalah seorang guru Bahasa Inggris dan orangnya sedikit mbencekno tapi mengagumi saya -mwahahaha-) berpesan pada ibu saya supaya memotivasi saya untuk lebih banyak bermain dan bergaul. Ibu dan saya cuma mentertawakan ide-nya. Beruntunglah saya memiliki ibu yang tidak pernah memaksa anak-anaknya untuk jadi pribadi yang bukan diri mereka sendiri. Hal yang sama berulang ketika saya mengambil rapor Esha tanggal 24 Desember kemarin. Gurunya bilang Esha adalah anak yang, meskipun tekun dan hampir selalu mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, pendiam dan lebih suka komunikasi personal.

Di kolom konsultasi orangtua di koran langganan, saya beberapa kali membaca surat yang judulnya "jago kandang". Isinya tentang keinginan orangtua untuk memotivasi anaknya untuk lebih berani dan percaya diri di luar rumah ketika bertemu dengan orang-orang baru atau crowd yang besar. Saran sang psikolog anak selalu sama: ajaklah anak untuk lebih sering bertemu dengan kelompok-kelompok yang bukan anggota keluarga tapi tetaplah hargai karakternya selama tidak berkembang menjadi sikap yang negatif.

Saya tidak akan melabeli Esha dengan istilah "jago kandang". Kedengarannya tidak enak meskipun untuk beberapa orang mungkin lucu. Pendiam, introvert, personal bukan karakter yang buruk, menurut saya, selama dia tidak berubah jadi murung dan berhenti berkomunikasi dan/atau berbagi emosi dengan ayah dan ibunya. Saya tidak akan memaksanya untuk jadi hingar bingar diluar rumah kalau memang dia tidak nyaman dengan kondisi itu. Karena saya sangat tau seperti apa rasanya tidak ingin membangun lingkaran pertemanan yang besar atau berbicara di tempat-tempat yang tidak click.

Akhir tahun ini Esha memulai tahun keempatnya. Dia mulai membangun karakternya dan tanggung jawab kami sebagai ayah dan ibunya semakin besar. Esha mulai pandai berargumen, menolak dengan keras, dan tau fakta apa yang masuk akal. Saya tidak bisa lagi menyodorkan alasan-alasan konyol untuk membuat dia mau melakukan kewajibannya karena dia akan tau saya berbohong. Sangat memalukan, kan? Kami harus logis tapi tetap tenang saat dia mulai jadi rebel. Harus tegas tapi tidak keras jika dia mulai meminta yang tidak mungkin.
Kami harus kuat, sabar, dan bijaksana.

Esha sudah semakin besar sekarang. Sebentar lagi dia akan punya pendiriannya sendiri dan kalau kami tidak tetap membuatnya dekat dan percaya, mungkin dia akan melakukan sendiri apa yang menurutnya benar.

Semoga Tuhan selalu menjaga keluarga kami.

Tuesday, December 28, 2010

all the funny faces

yeah, she loves doing it :)

.

the top two were taken when we had a lunch in a foodcourt. i showed her a candid snapshot of her funny face then she asked me to do some more. only it wasn't candid anymore :))

the bottom two were taken when she couldn't fall asleep for her nap. we played around with 'Esha and the three bears' story (yes, originally Goldilocks :p ) then she just improvised :))

"batita" no more...

She's three years old now. Smarter, more complex, a better speaker, a faster thinker... Am trying not to worry too much about the changes in her emotion (been very cranky since her birthday) and to keep taking it as a 'bridge' to her new age. A transition.

Yes, she's training me to be a wiser and more patient parent. Thank God.


Wednesday, October 27, 2010

percakapan2 lucu dengan Esha

(suatu siang, ketika sudah saatnya tidur, Esha minta chokichoki...)
saya: "tidak. nanti sore aja. sekarang bobo dulu."
(lalu saya tinggal dia ke kamar mandi. waktu saya kembali lagi, dia sedang duduk di pinggir tempat tidur masih sambil menggenggam chokichoki-nya.)
Esha: "bu, ibu baik nggak?"
saya: "menurut Esha, gimana?"
Esha: "baiiiik sekali."
saya: (terharu, tersenyum lebar) "makasih ya, sayang."
Esha: (sambil menunjukkan chokichoki) "jadi Esha boleh ya makan ini?"
- glodak! -

(saya sedang memperhatikan Esha menggambar)
Esha: "sekolahan ibu dimana?"
saya: "di... sini (sambil menyentuh dada Esha). you're my school (tersenyum)."
Esha: "lho kok? bukaaaaannn. dalemnya Esha ini tulang."
saya: (berkata dalam hati) "my bad..."
(maksud hati bermain drama, apa daya salah masa. heuaheuau...)

(suatu pagi, ketika sedang mendung)
Esha: "bu, goyangan ibu mana?"
saya: "goyangan apa, Sha?"
Esha: "yang di tembok."
saya: "he? emang ibu pernah goyang di tembok?"
Esha: "goyangaaaan. kalo ada Mister Sun, ada goyangan ibu di tembok."
saya: "oalaaaaah... itu BAyangan, Sha. bukan GOyangan."

hihi. masih banyak lagi obrolan-obrolan lainnya. Esha memang teman ngobrol yang menyenangkan dan lucu. biasanya di akhir percakapan, saya akan menggigit lengannya karena gemas dan dia akan cemberut lalu bilang, "jangan digigit, buuuu. Esha kan bukan makanan."

Thursday, October 21, 2010

orangtua yang istimewa untuk anak-anak istimewa

ketika saya mulai mengeluh "capek." dengan segala kegiatan harian; mulai dari mengurus Esha sampai pekerjaan rumah yang kadang-kadang bisa berjejalan penuh sampai badan tidak berhenti bergerak, seharusnya saya bercermin pada teman-teman saya yang juga sudah menjadi ibu dan -terlebih lagi- dikaruniai anak-anak yang istimewa.

kami sering mengobrol lewat e-mail dan comments di facebook, dan saya jadi pengikut setia status-status mereka ketika mengantarkan anaknya terapi dan pulangnya masih harus melakukan pekerjaan rumah sambil mengurus usaha online lalu harus rajin melatih anak-anak mereka di rumah kemudian dengan giat mengikuti berbagai seminar untuk bisa jadi guru terbaik buat anak-anak mereka. hampir tidak ada waktu untuk diri mereka sendiri dan apa pernah mereka berteriak "aku capeeeek!" di status? tidak. kalau mulai diserbu rasa putus asa, yang mereka bilang adalah, "terimakasih Tuhan, aku masih diingatkan untuk selalu sabar, bersyukur, dan ikhlas." dibandingkan mereka, apa yang saya jalani setiap hari jauuuuh lebih ringan.

sambil bersyukur dalam-dalam, saya cuma bisa menyemangati mereka dari jauh. apa saya bisa sekuat mereka kalau ada di posisi yang sama? sementara dikasih "capek" sedikit saja sudah cemberut dan uring-uringan. memang Tuhan Maha Adil, semua dapat porsinya masing-masing. porsi yang paling pas. Dia Maha Tahu kekuatan setiap ibu di dunia ini, dan untuk setiap dari mereka dititipkanlah anak-anak yang paling sempurna untuk kadar mereka. lalu kenapa saya masih sering lupa bersyukur? :'(

tapi, buat saya - selalu -, semua ibu tidak harus selalu jadi kuat atau dilarang menunjukkan emosinya. it's alright to be human. sometimes.

Tuesday, October 19, 2010

my sleeping child

"You're my sleeping child. The world's so wild, but you've built your own paradise..."



mari kita awali dengan lagu ini :D
saya sangat menikmati momen melihat Esha sedang tidur. meskipun saya sudah melihatnya sejak dia baru lahir, mulai dari inkubator sampai sekarang sudah memenuhi seperempat kasur ukuran queen, melihatnya tidur nyenyak adalah hal yang sangat menenangkan. betapapun bandelnya dia hari itu dan semarah apapun saya padanya, ketika melihat dia sudah terlelap, semua jengkel dan kesal menguap begitu saja. bahkan, kadang-kadang saya menangis saat lihat dia tertidur setelah saya omeli. begitu innocent dan membuat saya tertampar karena sudah jadi ibu yang grumpy dan tidak sabaran. she doesn't have to do or say anything more than just to sleep tight to kill my negative self.

saya yakin semua ibu juga merasakan hal yang sama saat melihat anak mereka tidur nyenyak. lega, tenang... berharap sakit, demam, nyamuk, mimpi buruk, dan hal buruk apapun tidak pernah membuat mereka gelisah sepanjang malam atau bahkan tidak bisa tidur samasekali.

ketika Esha tidur nyenyak, saya bisa mengalir di nafasnya yang tenang teratur. dua matanya yang terkatup membuat wajah mungilnya semakin cantik. saya biasa mengusap-usap keningnya dan menciumi pipinya pelan-pelan. anak-anak yang tertidur mengeluarkan aroma yang begitu enak yang tidak ada duanya.

dan, salah satu tanda anak bergizi baik adalah tidur selalu nyenyak :)

Halaman-halaman Lain...

 

Blog Template by YummyLolly.com - RSS icons by ComingUpForAir